inilah HIDUP

mengubah KRONOS menjadi KAIROS.
mengubah peristiwa begitu saja menjadi peristiwa bermakna, peristiwa berahmat.
mengubah CROWD menjadi COMMUNITY.
Mengubah yang tidak berhati nurani, menjadi kumpulan orang yang punya hati.
Inilah HIDUP yang bermakna.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Murah Hati VS Tinggi Hati

berbagi sedikit tentang bacaan-bacaan hari ini.
dari kitab Rut 2:1-3,8-11;4:13-17 dan Injil Matius 23:1-12

Membaca kitab Rut pagi ini, aku telah menemukan kisah tentang orang-orang yang murah hati.
bagaimana tidak, Rut meninggalkan segala-galanya, untuk menemani Naomi, ibu mertuanya... keiklasan dan ketulusan luar biasa. tanpa pamrih. Sedang orang-orang zaman ini, alih-alih rukun dengan ibu mertuanya, menemani ibunya sendiri di masa tuanya kadang jg tidak mau...(hehe).
Masih ada satu tokoh lagi yaitu Boaz. Dengan murah hati juga ia menerima Rut untuk bekerja di ladangnya. dan perjumpaan orang-orang yang murah hati ini membuahkan kebaikan, sebuah rencana Allah yang besar. Mereka menikah, melahirkan Obed, ayah Isai, yang adalah ayah Daud.

di sisi lain, dalam bacaan Injil, aku merenungkan tentang hidup orang Farisi dan Ahli Taurat. Dengan luar biasa, Yesus mengatakan bahwa mereka mengatakan tapi tidak melakukan, mereka tampaknya ingin meringankan beban seseorang, namun sebenarnya menanggungkan beban lebih banyak. Tinggi hati, adalah saat keinginan untuk dipuja, hasrat untuk dihargai, dan nafsu untuk menjadi populer mengalahkan naluri manusia sebagai makhluk sosial yang seharusnya saling menghargai.

Memilih: menjadi murah hati atau menjadi tinggi hati?

Mungkin, akupun kadang tinggi hati. buktinya sifatku beda-beda sedikit dengan Tuhan.
Tuhan sedikit tidur
Aku sedikit-sedikit tidur

Tuhan sedikit makan
aku sedikit-sedikit makan

Tuhan sedikit marah
Aku sedikit-sedikit marah

Tuhan sedikit-sedikit memberi dan menolong
Aku sedikit memberi dan menolong

Tuhan sedikit-sedikit berkorban
Aku sedikit berkorban

Tuhan sedikit-sedikit berdoa
aku sedikit berdoa

semoga hari ini, ketika aku menyadari kelemahanku ini, aku tergugah dan kemudian berjuang untuk menjadi MURAH HATI seperti Rut dan Boaz... seperti Tuhanku sendiri.

Mari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar