inilah HIDUP

mengubah KRONOS menjadi KAIROS.
mengubah peristiwa begitu saja menjadi peristiwa bermakna, peristiwa berahmat.
mengubah CROWD menjadi COMMUNITY.
Mengubah yang tidak berhati nurani, menjadi kumpulan orang yang punya hati.
Inilah HIDUP yang bermakna.

Rabu, 20 November 2013

Kita Manusia bukan Tikus


Jiwaku Tenang, 20 November 2013

Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya, lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Aku tidak tahu bagaimana kalian muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kalian nafas dan hidup atau menyusun anggota-anggota badanmu satu per satu, melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasih Tuhan akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu, justru karena kini kalian memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.”

Ada seekor tikus yang membenci dirinya sendiri. Alasannya satu: tidak ada satupun binatang, apalagi manusia takut kepadanya. Setiap kali mencari makan, ia harus mengendap-endap, dan kemudian lari terbirit-birit ketika melihat manusia. Hari itu, ia menemukan topeng raja hutan di sebuah kamar. Dia memakainya, mematut diri di depan cermin, mengeluarkan suara auman seperti singa, dan berpikir: aku akan membuat semua orang dan binatang bertekuk lutut di depanku. Tiba harinya, ia (masih saja) mengendap-endap, naik ke meja makan, dan akan segera mengambil keju. Sebelum ia mengambilnya, tuan rumah datang dan melihat dia...... Apa yg tikus lakukan? Dia meninggalkan topeng si raja hutan, mencicit ketakutan, dan terbirit-birit lari tunggang langgang. Tikus akan tetap menjadi seekor tikus.

Manusia adl makhluk yg kuat: ia berhadapan dengan pergulatan antara apa yg ia punya (dan itu terbatas) dengan apa yg ia cita-citakan. Keterbatasan membuat ia ingin mundur namun cita-cita membuat ia bergerak untuk menggapainya. Titik sambung di antara mereka adl KASIH, IMAN dan HARAPAN. Dengan kasih, ia mengenali, mengampuni, dan mensyukuri keterbatasan dirinya. Dengan IMAN dan HARAPAN, ia melangkah mantap, berbuah, dan menabur kebaikan.

Sejujurnya, hati kita adl hati manusia, bukan hati seekor tikus.

Semangat.
JLU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar