"Tetapi IA harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini."
Luk. 17,25
Quia Ipse Voluit
Mari membaca kembali kisah yang sangat populer ini:
"Tuhan, jejak kaki siapakah yang selalu menyertaiku dalam
pengembaraan hidupku ini ?"
Dengan kasih Tuhan menjawab, "Jejak kakiKu, anakKu..." Kembali
kupandangi jejak-jejak tapak kaki tersebut, dan aku menjadi marah,
karena setiap kali melewati pasir-pasir waktu kesedihan, sakit, kegagalan, penderitaan, jejak kaki yang nampak
hanyalah sepasang.
Kupikir Tuhan meninggalkanku ketika aku sedang menghadapi
kesedihan. Penuh protes kuteriaki Tuhan, "Kau selalu mengiringi langkahku
Tuhan, tapi kemanakah Engkau ketika sedang kubutuhkan, kemanakah Engkau ketika
aku sedang menghadapi masalah berat dan kesedihan !?"
Kembali
Tuhan tersenyum penuh kasih dan menjawab, "Perhatikanlah lagi jejak kaki
yang memang hanya sepasang itu anakKu..."
Dengan
jengkel kuperhatikan sepasang jejak kaki itu, dan ternyata jejak yang hanya
sepasang itu tampak lebih dalam dibanding dengan jejak-jejak dua pasang kaki
yang lain "Justru
ketika kamu sedang begitu sedih, menghadapi masalah besar, dan nyaris putus asa
itulah Aku berada begitu dekat denganmu, karena Aku menggendongmu, sehingga
kamu dapat menyeberangi pasir-pasir waktu kesedihan, Aku sama sekali tidak
meninggalkanmu, karena Aku menggendongmu AnakKU..." kata Tuhan.
Penderitaan bagi Tuhan adl realita quia ipse voluit:
karena Ia sendiri menghendaki. Ia menghendaki karena satu-satunya
alasan: mencintai. Jadi penderitaan kita juga menjadi punya arti ketika
kita bisa dan mampu menerimanya bersama Dia, seperti Dia juga
menghendaki mengalami derita karena mencintai kita.
Semangat.
JLU
JLU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar