Jiwaku Tenang, 8
November 2013
“Bendahara yang tidak
jujur itu dipuji tuannya, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak
dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang.”
Luk 5:9-10
Di suatu
hari di awal musim semi, seekor siput memulai perjalanannya memanjat sebuah
pohon ceri. Beberapa ekor burung di sekitar pohon itu melihat sang siput dengan
pandangan aneh. "Hei, siput tolol," salah seekor dari mereka
mencibir, "pikirmu kemana kamu akan pergi?". "Mengapa kamu
memanjat pohon itu?" berkata yang lain, "Di atas sana tidak ada buah
ceri."
"Pada saat saya tiba di atas," kata si siput, "Pohon cerinya akan berbuah."
"Pada saat saya tiba di atas," kata si siput, "Pohon cerinya akan berbuah."
Roh jahat menyerang titik lemah diri kita. Ia, dengan
cerdik, sering kali melemahkan kita yang sedang berjuang dalam kebaikan. Contohnya:
sedang mencoba berhenti merokok, ehh ada saja yang menggoda ‘ngapain juga
berhenti. Rokok lanjut saja, toh banyak orang mati bukan karena merokok. Kayak
ga tahu aja.” Jika kita berhenti dan menuruti, kalahlah kita pada godaan. Tapi
jika kita terus melangkah sambil melihat peluang-peluang kebaikan di depan,
maka akan terusirlah roh jahat. So, bertekunlah dalam doa, teruslah melangkah
dalam kebaikan...
Semangat. JLU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar